PRINGSEWU – Dihadiri 40 anggota DPRD Kabupaten Pringsewu dan juga eksekutif, Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-16 Kabupaten Pringsewu digelar di gedung DPRD setempat, Rabu (9/04/2025).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu, Suherman didampingi Wakil Ketua I Bambang Kurniawan dan Wakil Ketua II, Hermawan.
Membacakan sejarah singkat Kabupaten Pringsewu, Wakil Ketua II DPRD Pringsewu Hermawan, menjelaskan sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya Tiuh Margakaya pada 1738, yang dihuni masyarakat asli Lampung-Pubian di tepi aliran sungai Way Tebu.
“187 tahun berikutnya, tepatnya pada 9 November 1925, berdiri Desa Pringsewu, yang didahului dengan adanya masyarakat dari Pulau Jawa serta sebagian berasal dari para kolonis Desa Bagelen, Gedongtataan, melalui program kolonisasi pemerintah Hindia Belanda, yang membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang sangat lebat di sekitar Tiuh Margakaya,” tuturnya.
Banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka dan diami, tempat itu kemudian mereka beri nama Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu atau bermakna wilayah dengan banyak pohon bambu.
Selanjutnya, di tahun 1936 berdiri Kawedanaan Tataan dengan wedana pertama yakni Ibrahim hingga tahun 1943.
Kemudian Kawedanaan Tataan berturut-turut dipimpin Ramelan (1943), Nurdin (1949), Hasyim Asmarantaka (1951), Saleh Adenan (1957), serta R.Arifin Kartaprawira (1959) yang merupakan Wedana Tataan terakhir hingga dihapuskan pada 1964.
“Pada 1964 dibentuk Kecamatan Pringsewu, bagian dari Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai Undang-undang No.14 Tahun 1964. Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama kecamatan lainnya di Lampung Selatan bagian barat menjadi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung,” paparnya.
Selanjutnya menjadi Kabupaten Dati II Tanggamus berdasarkan UU No.2 Tahun 1997, hingga terbentuk Kabupaten Pringsewu, berdasarkan UU No.48 tahun 2008, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, sekaligus pelantikan Pj Bupati Pringsewu pertama, Masdulhaq di Sasana Bhakti Praja Departemen Dalam Negeri di Jakarta pada 3 April 2009.
Hadir dalam rapat paripurna, Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas dan Ummi Laila, S.Ag dan Pj Sekda Kabupaten Pringsewu, Andi Purwanto.
Tokoh Panitia Pemekaran Kabupaten Pringsewu (P3KP), para kepala OPD dilingkungan Pemkab Pringsewu serta kepala lembaga vertikal seperti Kapolres Pringsewu AKBP M.Yunus Saputra, Dandim 0424 Letkol Inf.Vicky Heru Harsanto, dan Kajari Pringsewu, Raden Wisnu Bagus Wicaksono, serta sejumlah tokoh agama dan akademisi.