Lampung – Mayor Jenderal TNI Dr. Oktaheroe Ramsi S.IP, M.Sc, Dekan Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan, putra Daerah Lampung, telah menyarankan pendekatan strategis melalui ASEAN dalam rangka pemecahan konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Dampak ikutannya adalah, saat ini situasi konflik diperbatasan Kamboja – Thailand eskalasinya semakin menurun. Dengan demikian sudah tentu beliau menjadi aset *human capital* yang memiliki kemampuan *strategic thinking* bagi TNI untuk dapat berkolaborasi di dunia internasional dan menyampaikan kepentingan-kepentingan nasional di tingkat regional dan global.
Dalam beberapa pekan terakhir dunia dihebohkan dengan pecahnya konflik Kamboja dan Thailand. Situasi tersebut tentunya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN. Situasi ini tentunya akan mengganggu stabilitas keamanan yang akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi dikawasan ASEAN. Tentunya Indonesia dan mitranya di ASEAN tidak tinggal diam dan terus berusaha menghentikan konflik Kamboja dan Thailand agar tidak meluas dan mengganggu kepentingan negara-negara ASEAN lainnya.
Dalam hal ini Indonesia punya banyak modal dan sangat berperan penting untuk membantu Kamboja-Thailand rujuk kembali. Salah satu modal paling pokok adalah relasi panjang TNI dengan militer Kamboja-Thailand serta negara lain.
Dalam perundingan konflik Kamboja dan Thailand, langkah – langkah perdamaian telah dimuat dalam harian Kompas minggu tanggal 27 Juli 2025. Sosok tersebut sering terlibat dalam pertemuan-pertemuan multilateral ASEAN, baik pada tingkat Senior Official Meeting, maupun pada ASEAN Leaders Meeting disamping banyak pertemuan lain yang menjadi bagian dari penugasan beliau di Direktorat Kerjasama Internasional Ditjenstrahan Kemhan.
Mayor Jenderal Oktaheroe Ramsi, merupakan perwira tinggi TNI AD yang setidaknya 15 tahun terakhir mewakili Indonesia dalam beragam misi diplomasi pertahanan dan sektor lain. Tentunya beliau sudah sangat berpengalaman dalam melakukan upaya-upaya perundingan dengan cara persuasif dan dialogis, kemampuan beliau dibidang diplomasi membuat beliau dipercaya TNI sampai dengan 15 tahun untuk mewakili Indonesia dalam berbagai forum diplomasi untuk membantu melakukan dialog dan komunikasi dalam misi perdamaian. Tentunya pengalaman beliau tersebut akan sangat diperlukan untuk membantu daerah-daerah di Indonesia yang rawan konflik, sehingga diharapkan akan tercipta perdamaian dan ketenangan di daerah-daerah yang rawan konflik.
Sosok seperti Mayor Jenderal Oktaheroe Ramsi sangat lah tepat jika beliau dipercaya oleh KASAD untuk membina dan sekaligus mengomandoi Daerah Militer yang rawan konflik dan keamanan seperti didaerah Lampung dan Provinsi disekitarnya. Dengan pengalaman yang dimiliki beliau akan menjadi solusi atas kebuntuan yang terjadi di masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di daerah – daerah yang potensi konfliknya sulit diredakan. Kemampuan Mayor Jenderal Oktaheroe Ramsi dalam melakukan diplomasi dan dialog diberbagai penugasan ini menjadi modal besar bagi TNI untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan konflik di daerah.(**)